Cast: Park Jimin
Cha Ji an (OC )
And Othercast
Author : AiPark
Genre : Think about it yourself
Lenght : Chaptered
Rating :T
Desclaimer :FF ini sepenuhnya ide saya , kalau ada kesamaan tokoh, dan jalan cerita, itu bukan suatu kesengajaan.
Cha Ji an (OC )
And Othercast
Author : AiPark
Genre : Think about it yourself
Lenght : Chaptered
Rating :T
Desclaimer :FF ini sepenuhnya ide saya , kalau ada kesamaan tokoh, dan jalan cerita, itu bukan suatu kesengajaan.
Cha ji an POV
Ketika
aku membawa nampan berisi minuman dan snack
, aku menghampiri jimin yang sedang duduk dan bermain gundam dengan
adikku jisung. Kenapa mereka cepat sekali akrab(?) , namun aku secara tidak
sengaja mendengar pembicaraan mereka . “jadi hyung ini menyukai noonaku?” ucap
adikku . “seperti itulah” , sahut jimin
dengan santai dan tangan nya yang merangkai gundam dengan cekatan.
“hyung
sudah mengatakannya pada noonaku?” ucap adikku . “yah , aku sudah mengatakannya
. tapi sepertinya noonamu itu masih meragukanku” , sahut jimin .
“noonaku memang sulit di dekati laki-laki hyung, ada beberapa orang yang
menyukainya saat dia smp , tapi dia malah menolak mereka , padahal setahuku
mereka sangat kaya dan tampan” ucap adikku . “begitukah? . pasti lebih tampan
aku. Oh iya jisung ah . ayahmu mana?” ucap jimin.
“appa baru membeli barang untuk persediaan toko,
sebentar lagi juga akan pulang”.
Lalu kudengar
dari arah pintu masuk , ayah sudah membawa banyak barang belanjaan “ayah
pulang” .
Kulihat
jimin langsung menghampiri ayahku dan membawakan belanjaannya, ternyata
pangeran sombong itu baik juga ,pikirku .
Perlahan
bibirku tertarik membentuk seulas senyuman . aku melihat jimin begitu baik
sekarang ini , ini seperti bukan park jimin yang pertama kali aku temui . “jadi
sekarang kau mulai sadar dengan pesonaku?” , bisik jimin yang tiba-tiba sudah
berada di sampingku.
Aku segera memalingkan wajahku , ugh…. Dia tetap
saja seperti itu , kurasa sifat narsisnya itu tidak akan bisa hilang.
“Ck,..
cepatlah habiskan makanan ini dan pulanglah . apa orang tuamu tidak
menghawatirkanmu?”, ucapku ketus, yang secara tidak sengaja sudah menyinggung
perasaannya . kulihat wajahnya berubah murung .
Dia pergi
keluar rumah dan meninggalkanku , assshhhh , apa yang kulakukan ???, rutukku
pada diriku sendiri .
Aku
meletakkan nampan itu dan pergi menyusul jimin keluar , kulihat dia sedang
berada di luar melihat kebawah . aku
menghampirinya , “park jimin maafkan aku , aku tidak bermaksud…” ucapanku
terpotong karna saat ini jimin memelukku dan tubuhnya jatuh lemas kebawah ,
akupun juga ikut terduduk karenanya .
Dia
menangis , apa ini?? . kenapa perasaan
ini begitu menyiksa??, mengapa melihatnya menangis bias membuatku merasakan
sakit?? . apakah ini yang namanya cinta? , saat dimana orang yang kau sayangi
merasa sedih , kau juga akan merasakan perasaan yang sama? . aku tidak pernah
percaya dengan cinta , karna cinta manusia sekarang ini terlalu banyak
kepalsuan di dalamnya . mereka hanya berstatus pacaran dan saling menyukai
,saat pasangan mereka sedih , mereka tidak bisa saling merasakan . tapi kenapa
aku?? .
Apa
perasaanku sudah terlalu dalam untuk jimin??. , aku tidak tahu kenapa aku ikut
menangis . aku tidak sanggup melihatnya seperti ini . aku membalas pelukan nya
dan mengusap lembut kepalanya untuk memberikan ketenangan padanya.
Dia
mendongakkan wajahnya dan menatapku dengan mata yang sudah memerah .. “ cha
jian , peluk aku..” . apa? , aku sudah gila dan kehilangan akal, kupeluk dia
dengan erat , ditelusupkannya kepalanya dileherku , entah kenapa tubuhku terasa
panas , jantungku berdetak dengan kencang .
Oh
tuhan.. jangan sampai jimin mendengar detak jantungku .. , nafasnya benar-benar
terasa hangat , aku bisa merasakan leherku yang basah karena air matanya . aku
menarik kepalanya agar menatapku , demi tuhan … apa yang sedang kulakukan??? ..
Aku
menyentuh wajahnya dan mengusap lembut air matanya .., “kukira kau sangat kuat”
ucapku pelan padanya .
“bagaimana aku bisa kuat kalau kau tidak ada disisiku , jangan pernah
pergi meninggalkanku , aku sangat membutuhkanmu cha jian , untuk dalam suka
ataupun dukaku”, ucap jimin lemah .
Aku
tersenyum dan mengusap air matanya , “aku tidak bisa berjanji park jimin . tapi selama aku masih sanggup ,
aku akan selalu berada disisimu” .
“ayo
masuk kedalam , kau akan kena marah ayahku nanti jika keesokan harinya kau
terkena flu” , ucapku sambil memegang erat tangan nya .
“jian..?”
, panggil jimin pelan . “wae?, kau
merasa tidak enak badan?” ucapku sambil menyentuh dahinya .
“ani…,
bolehkah aku …mmmmhh” , ucap jimin dengan gugup . “bolehkah aku … ,” ucap jimin
terpotong-potong .
Aissh …
cepat katakan!! , kau membuat jantungku
tidak karuan !!, ucapku dalam hati . “bolehkah aku menginap dirumahmu?”..
“m…
mwo?? Mworago??? , kau ?, ingin menginap dirumahku??, tapi .. kami hanya punya
3 kamar , dan rumah kami sangat sempit .. , kau punya kamar seluas lapangan
sepak bola , kenapa kau harus menginap dirumahku??” ucapku .
Jimin
menggaruk kepalanya canggung , “ hanya satu atau dua hari saja , aku tidur di depan tv juga tidak apa-apa, aku
hanya ingin merasakan suasana rumahmu yang sangat ramai”
“b..
baiklah , atau mungkin .. kau bisa tidur dengan adikku di kamarnya” ,ucapku
gugup.
“tentu
saja , memangnya aku akan tidur denganmu? . apa kau menginginkannya?” ucap
jimin menggodaku .
“aniya!!! , siapa juga yang ingin tidur denganmu ,, dasar mesum” ucapku
lalu meninggalkan jimin yang sedang menertawaiku.
Author POV
“ah , tuan jimin….”, ucap ayah jian terpotong
karna sahutan jimin .
“jimin
saja , tidak usah berlebihan aboenim”.., ucap jimin.
“aboenim?”, ucap jian sambil memelototkan matanya kearah jimin .
“wae? ,
bukankah dia juga calon ayah mertuaku?”, goda jimin pada jian
“dasar menyebalkan!”, rutuk jian pada jimin .
“dan si
menyebalkan ini yang sangat kau cintai kan?” ..
“ish! , dasar narsis!”.. , ucap jian kesal dan
meninggalkan jimin dan berjalan ke kamarnya .
Author’s POV
@night
Jian terbangun tengah malam , dia mengintip
kamar adiknya, dimana jimin juga tidur disana .
Jian
melihat tangan jimin yang merah karna gigitan nyamuk ,..
“ish , sudah kubilang , tidur saja di rumahmu .
dengan begitu kau tidak perlu digigit nyamuk seperti ini” , gumam jian sambil
mengoleskan lotion anti nyamuk ke tangan dan leher jimin
“kau
begitu menghawatirkanku?”
“diam dan jangan berisik , adikku akan ujian
besok, jadi biarkan dia beristirahat”
“baiklah
nyonya park”
“aku lebih suka menjadi nona cha , daripada
nyonya park”
“suka atau tidak suka , kau akan menjadi nyonya park cha ji an ..”, ucap jimin dengan wajah yang serius .
“jangan membuatku bermimpi , park jimin..” , ucap jian dengan tatapan sedih dan meninggalkan jimin
Jian melamun di meja belajar , tidak
biasanya dia seperti ini , soal-soal seperti ini terlalu mudah baginya . tapi
tidak untuk saat ini , otaknya tidak bisa bekerjasama dengan perasaan dan
jantungnya yang terus berdetak dengan cepat ..
“aku bahagia , tapi aku takut . park jimin”
Tidak ada komentar:
Posting Komentar